. the ven boys: September 2011

Kamis, 22 September 2011

Skenario cinta

Diposting oleh the_ven boys

Cinta hanyalah skenario yang di buat oleh tuhan.
Semua harapan yang kita miliki semuanya
Telah di atur oleh sang kholiq.

Cinta yang seperti apakah yang di maksud dengan
cinta sejati.
Apakah dengan mengingat tuhan ketika kita bercinta itu yang di maksud cinta sejati,
Atau cinta yang di dasari dengan rasa kasih sayang yang mendalam,

Ah itu munafik, mana ada cinta yang di dasari dengan kasih sayang,
yang ada malah cinta yang tertuju pada ke maksiatan belaka dengan hawa nafsu.

Lantas apa???



selanjutnya......

LOVE Strunggle

Diposting oleh the_ven boys

Sudah sembilan tahun, Azwa telah selesai menimba ilmu di Pesantren. Setelah dinyatakan lulus ujian dan kelayakan dari pihak pesantren, ia pun memutuskan untuk pulang ke kampung halaman. Kemudian ia beranggapan akan mengamalkan ilmu yang di perolehnya semenjak di pesantren, tapi ia bimbang untuk mengamalkan dimana???
Setelah ia pulang dari pesantren, ia belum melintaskan rencana apapun. Tanpa bermaksud ikut campur akan memaksakan kehendak, akhirnya ayahnya Abdul Rohim memberikan wejangan-wejangan yang sekiranya dapat membuka jalan pikiran putranya yang di rasa buntu.
“ jika demikian, sebelum kamu benar-benar menentuan pilihan, alangkah baiknya kamu mengisinya dengan mengajar di pondok desa kita saja terlebih dahulu. Siapa tahu selama mengajar kamu akan menemukan jawaban. Sebab berjalan atau tidaknya suatu ilmu itu tergantung pengendalinya. Ilmu tidak akan berkembang, jika di diamkan saja”, ujar abahnya, “ ibarat biji,ia tidak akan tumbuh, jika ia hanya di tempatkan pada tempat yang tak semestinya di tempati, ia akan tumbuh jika berada pada tempatnya yakni tanah. Bahkan jika memang ia layak berubah , maka ia akan mendatangkan kemanfaatan. Demikian dengan ilmu, ia tak jadi suatu apapun, jika ilmu tidak di amalkan, justru ia akan jadi bencana bagi pemiliknya”.
Suatu kesan mendalam yang mungkin tak akan pernah ia lupakan dalam hidupnya , yakni berhubungan asmara dengan Nadjwa. Tidak ada seorangpun yang tahu hubungan asmaranya semenjak di pesantren dulu, kecuali tuhan berikut penduduk langit yang mengetahui hal semacam itu. Justru semua rekan-rekan sepondoknya mengira bahwa ia menjalin hubungan asmaranya dengan Aminah, Aminah adalah teman dekatnya sekaligus ia yang menjembatani hubungan Azwa dan Nadjwa.
Uniknya,dalam menjalani hubungan asmara itu, tak selembar atau benda-benda apapun ada di antara mereka berdua. Karena keduanya sudah tahu persis, benda-benda itu akan mempercepat proses pelacakan adanya sebuah hubungan asmara jika kelak terjadi sesuatu. Cukuplah ia mencintai dari hati yang paling dalam. Cinta yang tak terucap adalah hakikat kemurnian, sedangkan cinyta yang di ucapkan adalah penegasan adanya sebuah cinta dalam jiwa sang pecinta. Ketika semua warna hitam telah terungkap dari putihnya kejujuran hati atas nama cinta. Adakah cinta itu indah dan harmonis seperti sedia kala? Cinta hadir di antara kebahagiaan yang tercidera atas getar rasa yang tak ingin berbagi. Di antara dunia keilmuan tentang keagamaaan, terselip sebuah romantika cinta yang begitu rahasia, indah dan terkadang syahdu melenakan jiwa.
Dan ketika perpisahan itu terjadi di antara mereka, keduanya ikhlas menerima perjalanan cintanya. Kesedihan yang terjadi merupakan kesedihan manusiawi. Karena akan menjalani hari-hari tak seperti biasanya.
“ apakah setelah perpisahan ini, perjalanan cinta kita akan lebih mudah?” ucap Nadjwa ketika menyempatkna diri untuk bertemu dengan kekasihnya.
“tak semudah itu memusnahkan cinta yang telah merasuk di hati ini. Karena cinta ini telah mengenal cinta pertamanya yang ada pada dirimu. Aku merasa jiwamu telah merasuk ke dalam aliran darahku. Jatuhlah kini segala rasaku padamu. Kau hadir dalam bagian hidupku dan merubah siang malamku dengan mimpi indah.kau telah memalingkan segala hasrat cintaku dari pesona cinta perempuan lain”. Sungguh ucapan itu telah mengaduk-aduk perasaan Nadjwa ia makin terpaku bisu.
“yang membuatku lebih takut setelah kamu berada di rumah adalah kamu akan melupakan semua tentang kisah kita, dan kamu memilih orang lain sebagai pendamping hidupmu kelak”, akhirnya Nadjwa memberanikan diri apa yang ia pendam ketika itu, “ itulah yang menghantui pikiranku beberapa hari ini atas perpisahan ini. Pastilah aku akan sakit hati, sakit sejak segala jasad dan juga rasaku atas risalah cinta. Jika cinta telah pergi meninggalkanku, lalu siapa yang akan mengobati segala sakitku?”. Lanjutnya masih dengan wajah yang tertunduk.
Perpisahan telah di ambang mata. “ tunggulah kedatanganku !!! selama itu, aku akan setia padamu. Dan ku harap kamu dapat bersabar akan kedatanganku. Jangan tutup lembaran serita cinta kita, walaupun kita berada di tempat yang berbeda.” Nadjwa hanya mampu mengangguk. Cukup dengan mata mereka saling berpeluk erat, dan perpisahanpun terlaksana.
Hari demi hari berlangsung, tak terasa meraka telah berpisah selama 2 bulan, dan di saat itulah Azwa menerima surat yang di kirim adiknya dari Nadjwa. Isi suratnya bahwa ia akan menikah sebulan lagidengan anak juragan tembakau di desanya.
Sungguh tragis kabar buruk yang menimpa Azwa, perasaanya perlahan-lahan di gerogoti oleh rasa sakit yang terasa ngilu tak tertahankan. Seluruh jiwanya kalut melemah. Perasaan cinta yang selama ini ia pendam, ternyata hanya sia-sia belaka.
Sekian setelah lama, perasaan Azwa terpecah belah, dan di kemudian hari ia mendapat berita bahwa Nadjwa mengalami sakit yang amat parah. Ia mendapat berita itu dari seseorang yang cukup tua dengan membawa mobil yang mengkilap.
Ternyata orang itu suruhan Nadjwa, bahwa dia di suruh untuk menjemput azwa. Akhirnya dengan tergesa-gesa mereka segera meninggalkan tempat. “ aku relakan lahir batinkutelah menimpa nestapa ini, hanya untuk mempertahankan sebuah harapan, walau getar yang aku rasakan, walau sampai kapan aku kuat bertahan??” ucap Nadjwa kepada Azwa. “ aku suruh supirku untuk jemput kamu karena aku ingin melihat wajahmu sekian terakhir ini, sebelum aku menutup kedua mataku.”
Beberapa menit kemudian akhirnya Nadjwa menutup kedua matanya untuk kesekian terakhir kalinya. Suasana dukapun datang menyelimuti ruang itu, bersamaan dengan terbenamnya sang surya di ufuk barat.

selanjutnya......

MEKANIKA CINTA

Diposting oleh the_ven boys

Hembusan angin laut di sore hari yang menemaniku di saat aku merasa jenuh di rumah, malam mulai memudar karena cahaya rembulan yang menyinari kegelapan malamnya. Warna merah kekuningan cahaya rembulan yang berpencar semakin mempercantik keindahan malam. Dengan didampingi kemintang yang memukau di atas berlian angkasa, sungguh siapa yang takjub memandang ciptaan tuhan.terlebih ketika seseorang melihatnya dengan mata batin. Sungguh indah Sang Pencipta menciptakan keindahan alam seisinya hanya untuk makhluk-makhluk-NYA yang butuh tempat untuk berteduh. Sebagai makhluk kita harus bersyukur atas apa yang telah di karuniai Bumi beserta isinya.
Berselang kemudian 3 sahabatku datang menghampiri aku. Faqih, Reza, dan Eko, merekalah sahabat yang selalu menemani hari-hariku yang sepi. Dengan keceriaan bersama kita selalu menuangkan semua isi hati terhadap sesama, mulai dari masalah pribadi maupun non pribadi kita selalu menjaga naungan-naungan yang mereka tuangkan, itulah sebabnya aku sangat senang bersamanya.
Pagipun menampakkan cahaya kemilaunya,aku barangkat pagi-pagi bersama ke tiga sahabatku. Kini, aku duduk di kelas dua SMAN favorit Jombang, disinilah aku mengembangkan bakat dan potensiku.Sebagai siswa, aku mengikuti beberapa kegiatan exscool yang ada, seperti PMR,karate, dan kelompok ilmiah. Dari rutinitas karate itulah aku pertama kali berpacaran. Kekasihku yang sangat cantik, meski agak tomboi,tapi ia begitu mempesona di hatiku.aku sungguh terpikat olehnya. Di sudut lapangan upacara, ku ucapkan cinta kepadanya. Tapi tak biasanya, wajahnya begitu resah ketika ku melihatnya di saat istirahat di sela-sela latihan karate.
“kenapa sya???kok cemberut begitu??? Kamu kesal sama seseorang ya? Tanyaku kepada Meisya Rahmawati sembari duduk di sampingnya.
“eh kamu..!! nggak kok Zal!! Cuma pengen sendiri aja...”
“berarti keberadaanku di sini menggangumu dong?” ucapku padanya. Aku lantas beranjak berdiri, seakan langkahku meninggalkannya.
“ah gag papa kok...!! aku malah senang ada yang mau nemenin aku. Oh ya ntar pulang bareng siapa?”
“byasa sih sama Putri, tapi aku tak tahu, hari ini dia pulang duluan atau menunggu aku??atau malah ada kegiatan di sekolahan juga. Aku kurang tahu nih”
“putri? Oh... firda maksudmu? Putrinya pak RT di desamu kan??”
“iya, benar. Kok kamu kenal dia??”
“nggak kenal banget siih, tapi pernah denger aja.”
“sekarang jujur aja sama aku deh,sebenarnya ada apa yang membuatmu sedih, sya?”
“aku ,,, aku habis putus sama Imin,Zal? Sapanya padaku. Dia cowok brengsek yang pernah ku kenal. Dia selingkuh sama cewek lain. Tadi aku memergokinya sepulang sekolah waktu aku datang ke rumahnya.”
Air mata Meisya kembali mengalir, oh air mata yang indah kini menjadi basah. Ku beranikan diri untuk menghapus air matanya.Andai saja kamu menjadi kekasihku, tak akan ku biarkan tangis membasahi wajahmu, akan ku jaga pesonamu, Meisya.
“Sya, tataplah aku, tataplah bola mataku memintamu untuk selalu menjadi pesona dalam pandanganku.jiwamu telah menawarkan pesona di hatiku, hingga lidahku tak bisa menggambarkan keanggunanmu. Sya ... pertama kali kita mendaftarkan diri menjadi anggota karate bersama, aku mulai menyukaimu. Tapi aku tak berani tuk mengungkapkan perasasan di hadapanmu. Saat itu aku melihat Rendy yang ada di sampingmu, aku langsung mengira dia adalah cowokmu..”. Di saat itulah aku langsung menembaknya, dan ternyata dia menerima untuk menjadi cowok setianya. “ ya sudah kita pulang yuk, besok kan masih bisa ketemu lagi.” Meisya hanya tersenyum mendengar ajakanku untuk pulang.
“ assalamu’alaikum, kak Faizal...”
“eh putri, ..! wa’alaikum salam...!
Meisya dan Putri saling menatap. Tampaknya ada sesuatu yang mereka sembunyikan dariku. Aku tak tahu apa itu.
“ baiklah, kalau begitu. Kamu pulang saja sama Putri. Kita pisah sampai gerbang sini aja ya, Zal? Ya sudah aku pulang dulu ya..!”.
Langkah Meisya meninggalkan kami. Sepertinya ada yang di sembunyikan mereka berdua dari aku.
“kita pulang yuk, Put...!” seketika itu aku langsung meninggalkan sekolahan.
***
Kini aku duduk di bangku kelas dua SMA. kegiatan belajarpun sudah berlangsung selama 3 bulan dan sudah 1 tahun lebih aku lewati hari-hari indah bersama Meisya. Tetapi semenjak aku jadian sama Meisha, si Putri tidak pernah menyapaku, tidak ada sedikit senyuman, tiada canda tawa di waktu pulang sekolah bersama. Apakah aku salah berpacaran dengan Meisha, sehingga Putri tidak pernah menghiraukan aku sama sekali. Ah.. mungkin itu hanya perasaanku saja.
“kenapa Sya...! tampaknya kamu gag begitu tenang hari ini. Ada apa?”
“iya, Zal. Aku tak mau mengatakan hal ini, sebenarnya, aku tak bisa Zal, aku begitu mencintaimu...”
“Sya, lihatlah aku, tatap bola mataku, sekarang tenangkan dirimu, OKE. Sekarang katakan apa yang harus kamu katakan padaku.!”
“Ham, maafkan aku. Mungkin ini yang terbaik untuk kehidupanmu. Aku... aku tak mau melihatmu lagi,Ham. Inginku,kita putus sekarang juga. Itu yang ingin ku katakan padamu, Ham.”
“tapi... tapi aku sangat menyayangimu sya, kamu juga menyayangiku kan, sya? Kamu hanya bergurau kan, Sya.”
“tidak Ham, aku serius dengan ucapanku. Aku ingin putus saat ini juga...!”
“aku tak sanggup menerima kenyataan ini, Sya! Aku tak bisa hidup tanpamu...!
***
“kenapa kak Meisya tiba-tiba memutuskan kak Ilham waktu itu.?” Tanya Putri kepadaku.
“aku tak tahu, ia tiba-tiba seperti itu, Put. Baiklah ku lanjutkan lagi ceritaku.”
Sore harinya setelah kejadian itu,aku mengurung di dalam kamar sendirian. Ibu mencoba membujukku untukku keluar dari kamar dan makan bareng bersamanya.
“Faizal ..., ayo makan dulu, seorang jagoan tak akan pernah lemah begitu, jagoan akan selalu siap menghadapi segala yang menimpanya. Ayo nak, makan dulu bareng ibu.”
Ku usap air mata ini, meski berat bagiku menerima seperti ini, aku berusaha untuk tetap tegar, ibu begitu menyayangiku.
“ nak, segalanya tak ada yang kekal abadi, kecuali Allah semata. Segalanya telah di atur oleh-NYA. Yakinlah , Nak, bahwa yang terjadi pada diri kita adalah langkah untuk memperoleh sesuatu yang jauh lebih baik di esok hari.”
“ iya, bu. Aku mengerti. Aku akan selalu menuruti nasehat Ibu.”
“percayalah, pasti kamu akan menemukan cintamu. Cinta yang selalu mengasihi dan engkau cintai. Cinta sejatimu pasti akan engkau raih, nak...! percayalah pada Ibu...”
Ibu selalu menguatkan hatiku. Beliau adalah segala benteng untuk berteduh dari kelamahanku, ibu begitu sayang padaku dan ingin selalu melihatku ceria.
***
Hari ini adalah hari senin. Tepak pukul tujuh pagi upacara di sekolahanku di mulai. Aku berbaris di deretan belakang. Kulihat Meisya ada di barisan depan,sedangakan Putri masih istiqamah di barisan tengah. Imin bersama kedua kawannya selalu berbaris di belkang.
Kini, kehadiranku di taman sekolahan,yang dulunya berdua-duaan bersama Meisya, sekarang hanya menyisakan kesediahn belaka. Aku masih duduk sendirian seusai sekolah tanpa cnda tawa ,senyum merekah, dan wajah ayu sang kekasihku.
Tiba-tiba, ada yang mencekal kedua tanganku dari arah belakang. Rupanya itu dekapan kuat andre dan rama. Imin berjalan mendekatiku dengan membawa bungkusan yang aku kira itu obat-obatan terlarang. Dan seketika itu dia memaksaku untuk membuka mulutku, ternyata dia mau memasukkan barang haram itu kedalam mulutku. Sungguh tak ku sangka imin membenciku sampai menceletukkan obat-obatan terlarang itu ke dalam mulutku.aku pun memberanikan diri untuk melawan mereka bertiga, tapi kekuatanku tak sebanding dengan kekuatan mereka bertiga. Aku lemas tak berdaya hingga akhirnya mereka bertiga berhasil memasukkan obat-obatan haram itu ke dalam mulutku.
Dengan sisa-sisa tenagaku, aku berusaha untuk bangkit. Namun aku tak sanggup. Tak lama kemudian beberapa orang yang mengenakan seragam berparas layaknya polisi menyeretku ke dalam sebuah mobil. Entah kemana mobil itu melaju. Mobil itu melaju membawaku.
***
Aku terkurung di dalam sel. Pandanganku mulai jelas. Aku pun mulai sadarkan diri. Di depanku ada dua orang penjaga sel yang sedang mengobrol di hadapanku. Di dalam sana aku hidup tak berdaya. Dosa apakah yang selama ini aku lakukan hingga tuhan menghukum aku dengan cara ini.
Suatu hari setelah Imin dan kawan-kawan mencekoki obat-obatan terlarang , sekolah gempar. Berita tentang tertangkapnya aku sebagai pemakai obat-obtan terlarang begitu cepat, entah siapa yang menyebarkannya.
Mengetahui kabar itu, Putri segera menjengukku bersama ayahnya. Hanya sekitar lima belas menit saja aku di beri kesempatan untuk bisa ngobrol dengan siapapun yang menjengukku.
“kak, aku tahu, kakak pasti tidak melakukannya, pasti ada orang yang sengaja mencelakai kak Faizal. Aku berjanji akan berusaha keras untuk mengeluarkan kaka dari sini. Aku merasa salah kak. Putri terlalu lama mendiamkan diri hingga kakak menjadi begini, sampai kak Faizal putus dengan kak Meisya. Semua ini salah aku kak, tolonglah terima maaf Putri ini...” ujar Putri terhadapku.
“nggak put, kamu nggak salah kok. Kakak yang kurang waspada terhadap lingkungan saja.kakak kurang jaga diri. Bagaimana keadaan ibu di rumah?”
“kak, setelah mendengar kabar penangkapan kakak, siang itu aku langsung memberi tahukan itu kepada ibu. Tapi ibu...”
“kenapa dengan ibu..? kenapa put..??
“ibu.. ibu tak kuasa mendengar kabar buruk yang menimpa kakak. Ibu meninggal kak..”
Derai air mataku pun langsung membasahi wajahku, aku tak kuasa mendengar berita kematian ibu. Aku tak kuasa mendengar orang yang ku sayangi meninggalkan aku. Kenapa tuhan memberikan cobaan yang amat berat bagiku, kenapa bukan aku saja yang di ambil oleh-NYA. Mungkin di balik semua kejadian yang ku alami pasti tersimpan hikmah yang begitu mendalam bagiku.
Cahaya pasti menerangi alam, kebenaran pasti akan datang. Seperti dalam sejarah sains ketika kaum agamwan Eropa mempertahankan keyakinannya tentang paham geosentris yang menyatakan bumi adalah pusat tata surya kita. Keyakinan keliru yang kejam membakar ilmuan Italia bernama Geordano Bruno pada tahun 1600-an. Tragedi itu terjadi lantaran sang ilmuan mendukung paham heliosentris yang meyakini bahwa mataharilah pusat tata surya kita, sedangkan bumi mengitari matahari. Akan tetapi, kebenaran pasti akan datang, hingga runtuhlah geosentris. Tuhanlah yang menentukan siapa yang benar dan itulah bagian dari mekanika alampun bagian dari ketetapan yang di atur oleh Sang Pencipta langit. Itulah mekanika langit.
Dua hari kemudian, aku mendapati kabar baik untukku.imin dan kawan-kawan terjebak oleh perangkap pihak polisi yangtelah menyamar sebagai preman, dan obat-obatan terlarang itu di berikan kepada komplotan preman itu. Ternyata benar imin dan kawan-kawan pengedar narkoba.
Sampai di sini dulu ya penggalan critanya, cz episode ke duanya masih dalam tahap pembenahan... tunggu saja di episode selanjutnya.

selanjutnya......

AYAT-AYAT DI LANGIT DAN DI BUMI

Diposting oleh the_ven boys

Bayangkan bahwa anda membangun sebuah kota besar dengan menyertakan jutaan Legos bersama-sama. Misalkan di kota ini ada gedung-gedung pencakar langit, jalan-jalan berkelak-kelok, stasiun kereta api, pelabuhan udara, pusat-pusat perbelanjaan, lorong-lorong bawah tanah, dan juga sungai-sungai, danau-danau, hutan, dan pantai. Misalkan ada juga yang tinggal di dalamnya ribuan orang yang berseliweran di jalan raya, duduk-duduk di rumah, dan bekerja di kantor. Masukkan juga seluk-beluknya, termasuk lampu lalulintas, kotak pos, dan papan sinyal di terminal bus.

Jika seseorang mendatangi anda dan mengatakan bahwa semua Legos kota ini, yang anda dirikan dengan perencanaan yang matang hingga serinci-rincinya, dan semua bagian yang anda tempatkan dengan susah-payah itu muncul secara kebetulan hingga terwujud kota ini, bagaimanakah keadaan jiwa orang ini menurut anda?

Kini, tengoklah lagi kota yang telah anda bangun itu dan ingatlah bahwa keseluruhan kota ini akan rata dengan tanah bila anda lupa meletakkan sepotong Lego di tempatnya atau mengubah letaknya. Bisakah anda bayangkan seberapa besar keseimbangan dan tatanan yang telah anda tegakkan?

Kehidupan di dunia tempat tinggal ini juga mungkin dibuat dengan penghimpunan sejumlah besar bagian kecil seperti itu yang tak terbayangkan oleh benak manusia. Ketiadaan satu bagian kecil saja mungkin berarti akhir riwayat bumi ini.

Segala benda, dari unit terkecil zat yang berupa atom hingga galaksi yang mengandung trilyunan bintang, dari bulan pelengkap bumi hingga sistem matahari, semuanya berjalan dengan keserasian yang sempurna. Sistem yang tertata rapi ini berjalan mulus bagaikan arloji. Orang-orang sangat yakin bahwa sistem yang telah berumur trilyunan tahun ini akan berfungsi tanpa mengesampingkan bagian terkecil, sehingga mereka dapat menyusun rencana dengan bebas mengenai sesuatu yang mereka perkirakan akan terwujud dalam 10 tahun mendatang. Tak seorang pun khawatir kalau-kalau matahari tidak terbit esok hari. Sebagian besar orang tidak berpikir tentang 'mungkinkah bumi ini berubah menjadi lepas dari gravitasi matahari dan mulai bergerak menuju kegelapgulitaan entah di mana?'; atau bertanya, 'Apa yang mencegahnya dari kejadian ini?'

Dengan cara yang sama, manakala orang-orang menjelang tidur, mereka yakin bahwa jantung atau sistem pernafasan mereka tidak akan sesantai otak mereka. Akan tetapi, bila salah satu dari dua sistem penting ini berhenti-henti beberapa detik saja, maka bisa-bisa nyawa melayang.

Ketika 'kacamata biasa' di sekitar kehidupan kita tanggalkan dan sebab-akibat peristiwa-peristiwa tidak lagi ditaksir seolah-olah 'berlangsung dalam kejadian alamiahnya', kita lihat dengan gamblang bahwa segala benda tersusun dari sistem terencana yang amat teliti dan sangat saling bergantung sehingga seolah-olah kita bergantung pada kehidupan dengan kulit atau gigi kita. Perhatikanlah tatanan hebat yang berlaku di tempat ke mana pun anda memandang. Tentu saja, ada kekuatan besar yang menciptakan tatanan dan keserasian sedemikian itu. Pemilik kekuatan besar ini ialah Allah, Yang menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan. Dalam satu ayat Al-Qur'an difirmankan:



Dia yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis; tak akan kau lihat ketidakseimbangan dalam ciptaan (Allah) Yang Maha Pemurah. Balikkanlah pandanganmu sekali lagi, tampakkah olehmu ada yang cacat? Lalu ulanglah pandanganmu sekali lagi; pandanganmu akan berbalik kepadamu, letih dan membingungkan. (Surat al-Mulk, 3-4)


Bila kita memandang makhluk-makhluk di langit, di bumi, dan semua yang terletak di antaranya, ternyata mereka semua membuktikan keberadaan Pencipta mereka dengan sendirinya. Di bab ini, kita akan memikirkan gejala alam dan makhluk hidup yang terlihat oleh semua orang, sekalipun tak pernah terpikirkan, dan bagaimana mereka menjadi ada dan melanjutkan keberadaan mereka. Jika kita hendak menuliskan semua ayat Allah di alam semesta, maka diperlukan ribuan jilid ensiklopedi. Karena itu, dalam bab ini, kita hanya akan secara singkat berurusan dengan beberapa pokok-persoalan yang layak untuk dipertimbangkan panjang-lebar.

Akan tetapi, penyebutan-penyebutan singkat ini pun akan membantu para ‘manusia yang berakal’ yang insyaf untuk memperhatikan fakta terpenting kehidupan mereka atau sekurang-kurangnya membantu mereka mengingatnya sekali lagi.

Karena Allah itu Ada.

Karena Dialah asal pertama langit dan bumi dan Dia bisa dipahami melalui akal.




selanjutnya......